Rabu, 02 November 2011

Pentingnya Perilaku Keorganisasian Dalam Membentuk SDM yang Handal dan Memiliki need for achievment

Nama   : Septian Dwi Jaya A.P
Nim      : 10.41010.0228
Tugas   : Tugas UTS Matkul Perilaku Keorganisasian
Kelas   : P3
Dosen  : Tri Sagirani, S.Kom., M.MT.



        Persoalan-persoalan organisasi cenderung semakin rumit dan spesifik, karena manusia baik sebagai individu maupun anggota kelompok sebuah organisasi memiliki perilaku dan pembawaan yang berbeda-beda dan cenderung berkembang dalam mempengaruhi perilaku organisasi. Dalam sebuah organisasi pasti terdapat banyak golongan pemikiran yang berbeda-beda dan dapat menimbulkan sebuah masalah.
            Perbedaan-perbedaan inilah yang harus dapat disigapi atau dihadapi oleh semua pelaku organisasi yang terdapat dalam sebuah organisasi tertentu dengan mengikuti beberapa langkah atau tahap-tahap untuk dapat berorganisasi. Tahapan-tahapan tersebut meliputi :
1.     Memiliki visi organisasi
Seorang pelaku organisasi harus memiliki visi yang jelas mengenai perkembangan organisasinya. Visi adalah gambaran masa depan yang diinginkan. Visi merupakan arah, sasaran yang menimbulkan kekuatan untuk dapat mewujudkan keinginan kita tersebut. Jika memiliki visi yang jelas, maka akan terwujud sebuah misi untuk melaksanakan visi tersebut. Misi adalah kegiatan atau tugas yang membuat sebuah organisasi tertentu memiliki perbedaan dengan organisasi lain.
Dengan adanya visi dan misi yang jelas atau yang telah disepakati secara bersama dalam organisasi, maka seharusnya seorang pelaku organisasi dapat saling berkomunikasi atau saling sharing dengan pelaku organisasi lain di dalam sebuah organisasi.
2.     Peduli terhadap sesama pelaku organisasi
Peduli terhadap sesama dibutuhkan tingkat kepekaan yang tinggi untuk dapat saling membantu. Sikap ini harus dimiliki oleh setiap pelau organisasi, karena sangat berpengaruh terhadap proses untuk menjalankan visi dan misi organisasi. Jika tidak ada rasa saling peduli antar pelaku organisasi, tidak menutup kemungkinan organisasi tersebut pasti akan susah untuk berkembang.
3.     Menjadi pribadi pemaaf
Salah satu kualitas pelaku organisasi yang efektif adalah kemampuannya untuk memberikan maaf. Jika ada masalah atau sedikit mengalami kesalahpahaman antar pelaku organisasi, seharusnya seorang pelaku organisasi yang baik dapat menahan emosinya dan berusaha untuk cepat menyelesaikan masalah tersebut. Agar tidak berpengaruh terhadap kinerjanya dan dapat lebih produktif.
4.     Terampil berkomunikasi
Seorang pelaku organisasi harus memiliki ketrampilan berkomunikasi antar pelaku organisasi. Komunikasi yang efektif harus dilakukan secara terbuka dan tidak ada yang saling dirugikan dalam berkomunikasi, agar tidak terjadi sebuah kesalahpahaman. Dengan adanya saling komunikasi antar pelaku organisasi ini secara tidak langsung dapat menimbulkan sebuah motivasi. Karena jika antar pelaku organisasi berkomunikasi secara terbuka, maka dapat mendorong pelaku organisasi lainnya untuk lebih maju dan produktif.

Dalam membentuk sebuah sumber daya manusia yang handal sangat diperlukan perilaku keorganisasian. Karena dalam sebuah organisasi yang berkembang pesat pasti didalamnya terdapat pelaku-pelaku organisasi yang handal dan produktif. Dari jabatan pimpinan sampai dengan bawahan, pasti mereka saling terorganisir dengan baik. Misalnya, seorang pimpinan yang dapat mengerti batas kemampuan bawahannya, sehingga pimpinan tersebut memberikan dorongan dan pengarahan yang benar kepada bawahannya tersebut dan bawahannya yang berkerja keras untuk kemajuan organisasinya.
Maka perilaku keorganisasian berdampak besar dalam pembentukkan sumber daya manusia yang handal dan memiliki need for achievment.